Minggu, 18 Desember 2016

Sejarah

BY Unknown No comments

Sejarah singkat PMII
Namun sebelum PMII berdiri, sudah terbentuk organisasi kemahasiswaan dengan ideologi Ahlusunnah Wal Jamaah namun masih bersifat local kedaerahan. Misalnya tahun 1955 berdiri IMANU (Ikatan Mahasiswa Nahdhatul Ulama) di Jakarta, KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdhatul Ulama) di Surakarta, PMNU (Persatuan Mahasiswa Nahdhatul Ulama) di Bandung.
Selanjutnya meski sudah dibentuk Departemen Perguruan Tinggi IPNU (Muktamar IPNU III Cirebon 27-31 Desember 1958), namun tetap saja gagasan untuk mendirikan organisasi mahasiswa NU secara khusus di perguruan tinggi senantiasa muncul dan bahkan mencapai puncaknya pada KONBES IPNU I Kaliurang (14-17 Maret 1960). Dalam KONBES itu menghasilkan tim perumus pendirian organisasi yang terdiri 13 mahasiswa NU, yaitu:
1. A Khalid Mawardi (Jakarta)
2. M. Said Budairy (Jakarta)
3. M. Sobich Ubaid (Jakarta)
4. Makmun Syukri (Bandung)
5. Hilman Badrudinsyah (Bandung)
6. Ismail Makki (Yogyakarta)
7. Munsif Nakhrowi (Yogyakarta)
8. Nuril Huda Suaidi (Surakarta)
9. Laily Mansyur (Surakarta)
10. Abdul Wahhab Jaelani (Semarang)
11. Hizbullah Huda (Surabaya)
12. M. Kholid Narbuko (Malang)
13. Ahmad Hussein (Makassar)
Selanjutnya diadakan Musyawarah Mahasiswa NU di Gedung Madrasah Muallimin Nahdhatu Ulama Wonokromo Surabaya pada 14-16 April 1960. Setelah melalui diskusi dan berbagai pertimbangan dalam musyawarah tersebut, akhirnya di Balai Pemuda pada tanggal 17 April 1960 M / 21 Syawal 1379 H dideklarasikan organisasi kemahasiswaan dengan nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Mulai saat itulah PMII resmi berdiri dan diperingati dengan sebutan Harlah PMII setiap tanggal 17 April.
Makna Filosofis PMII
Nama PMII terdiri dari empat kata yaitu “Pergerakan”, “Mahasiswa”, “Islam”, “Indonesia” yang kesemuanya mengandung arti.
1. Pegerakan : maksudnya adalah dinamika dari makhluk yang senantiasa bergerak (move) menuju tujuan idealnya yaitu member kontribusi positif pada alam sekitarnya
2. Mahasiswa : golongan generasi mda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunya identitas diri yang religius, dinamis, sosia dan mandiri
3. Islam : agama yang dipahami dengan haluan/paradigm Ahlusunnah Wal Jamaah, yaitu konsep pendekatan terhadap ajaran agama Islam secara proporsional antara iman, islam, dan ikhsan yang didalam pola piker, pola sikap, dan pola perilakunya tercermin sikap selektif, akomodatif, dan integrative
4. Indonesia : adalah masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang mempunyai falsafah dan ideologi Pancasila serta UUD 45

0 komentar:

Posting Komentar