Senin, 09 Januari 2017

Komunikasi Antar Budaya

BY Unknown No comments



PENELITIAN KUALITATIF KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
“PESISIR PANTURA LAMONGAN”
A.    latar Belakang
      Setiap budaya memiliki variasi dan cara nya masing-masing yang berbeda dan unik dalam setiap fase membangun hubungan tersebut.Perbedaan cara pandang budaya dalam hubungan dapat disebabkan oleh adanya identitasdan nilai-nilai yang dianut masyarakat tertentu. Misalkan perbedaan antara budaya di Pasar Pantai Panarukan dari setiap daerah yang bersifat individualistik dan ada juga bersifat kolektif.Hubungan dalam budaya masyarakat daerah pesisir kolektif lebih cenderung bertahan dalam jangka panjang, dan tidak individual serta mengikutsertakan berbagai kewajiban-kewajiban yangharus dipenuhi untuk mempertahankan suatu hubungan.Hubungan antar budaya juga tidak bisa dilepaskan dari berbagai tantangan misalnya perbedaan-perbedaan idiosinkratik tidak akan banyak menimbulkan efek ketika hubungan antar  budaya tersebut dibangun pada tahapan awal. Namun, ketika akan memasuki tahapan yang lebih intim atau mendalam, maka terciptalah proses negosiasi dan interaksi antara perbedaan-perbedaandengan persamaan-persamaan yang ada. Selain itu, perbedaan kultural sudah menjadi suatu hal yang pasti dan diberikan secaraturun temurun, sehingga tantangannya adalah bagaimana cara menemukan dan membangunkesamaan-kesamaan dibalik berbagai perbedaan misalnya dengan membangun rasa ketertarikanatau kepentingan bersama, aktivitas, kepercayaan dan tujuan akhir yang sama.
B.     Rumusan Masalah
      Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah yaitu: “Bagaimana pola interaksi penggunaan bahasa pada interaksi sosial masyarakat pesisir pantura lamongan?
Maksud dan Tujuan Penelitian
C.    Tujuan Penelitian
      Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola interaksi penggunaan bahasa padainteraksi sosial masyarakat pesisir pantura lamongan.
Maksud penelitian ini yaitu menganalisis interaksi komunikasi yang terjadi antar masyarakat daerah pesisir. peneliti inginmelakukan riset terhadap keberagaman budaya khususnya bahasa yang digunakan olehmasyarakat dalam berinteraksi di lingkungan daerah pesisir pantura lamongan.
D.    Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi dan memperkaya penelitian tentang keberagaman budaya bahasa pada khususnya dan pada masyarakat daerah pesisir pantura lamongan pada umumnya dengan metodologi kualitatif, dan berguna untuk penelitian selanjutnya.
2.      Manfaat Praktis
Penelitian ini selanjutnya diharapkan berguna bagi praktisi komunikasi khususnya dosen dan mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam.
E.     Kajian Teori
      Teori Dramaturgi dipilih karena dalam penelitian ini penulis ingin melihat bagaimana masyarakat daerah pesisir pantura lamongan yang berasal dari berbagai daerah mengkondisikan dirinya agar bisa dengan mudah menyesuaikan diri dan diterima oleh masyarakat di sekitar lingkungan daerah pesisir pantura lamongan. Dramaturgis merupakan pandangan tentang kehidupan sosial sebagai serentetan pertunjukan drama dalam sebuah pentas. Istilah Dramaturgi kental dengan pengaruh drama atauteater atau pertunjukan fiksi diatas panggung dimana seorang aktor memainkan karakter manusia-manusia yang lain sehingga penonton dapat memperoleh gambaran kehidupan dari tokoh tersebut dan mampu mengikuti alur cerita dari drama yang disajikan.
      Dalam Dramaturgi terdiri dari Front stage (panggung depan) dan Back Stage (panggung belakang). Front Stage yaitu bagian pertunjukan yang berfungsi mendefinisikan situasi penyaksi pertunjukan. Front stage dibagi menjadi 2 bagian, Setting yaitu pemandangan fisik yang harusada jika sang actor memainkan perannya. Dan Front Personal yaitu berbagai macam perlengkapan sebagai pembahasa perasaan dari sang actor. Front personal masih terbagi menjadidua bagian, yaitu Penampilan yang terdiri dari berbagai jenis barang yang mengenalkan statussocial actor. Dan Gaya yang berarti mengenalkan peran macam apa yang dimainkan actor dalamsituasi tertentu. Back stage (panggung belakang) yaitu ruang dimana disitulah berjalan scenario pertunjukan oleh “tim” (masyarakat rahasia yang mengatur pementasan masing-masing actor).

      Esensi interaksi simbolik adalah suatu aktivitas yang merupakan ciri khas manusia, yaknikomunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna. Perspektif interaksi simbolik berusahamemahami perilaku manusia dari sudut pandang subjek.Menurut teori interaksi simbolik, kehidupan sosial pada dasarnya adalah interaksimanusia dengan menggunakan simbol-simbol.
      Secara ringkas, interkasionisme simbolik didasarkan pada premis-premis berikut: Pertama, individu merespons suatu situasi simbolik.Mereka merespon lingkungan, termasuk objek fisik dan sosial berdasarkan makna yangdikandung komponen-komponen lingkungan tersebut bagi mereka.
      Kedua, makna adalah produk interaksi sosial, karena itu makna tidak melekat pada objek, melainkan dinegosiasikan melalui penggunaan bahasa.
Ketiga, makna diinterpretasikan individu dapat berubah dari waktu kewaktu, sejalan dengan perubahan situasi yang ditemukan dalam interaksi sosial.
Komunikasi yang efektif tergantung pada tingkat kesamaan makna yang didapat partisipan yang saling bertukar pesan. Fisher berpendapat, untuk mengatakan bahwa maknadalam komunikasi tidak pernah secara total sama untuk semua komunikator, adalah dengan tidak mengatakan bahwa komunikasi adalah sesuatu yang tak mungkin atau bahkan sulit tapi karenakomunikasi tidak sempurna. Jadi untuk mengatakan bahwa dua orang berkomunikasi secara efektif maka keduanya harus meraih makna yang relatif sama dari pesan yang dikirim dan diterima (mereka menginterpretasikan pesan secara sama).
F.     teknik Penggalian Data
1.      Teknik Wawancara  
      Wawancara merupakan alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social yang relatif lama.

      Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk-dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka  (face to face relation ship) antara si pencari informasi (interviewer atau informan hunter) dengan sumber informasi (interviewee)
2.      Teknik Observasi
      Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan digunakan dalam penelitian kelas yang meliputi pengamatan kondisi interaksi pembelajaran, tingkah laku anak dan interaksi anak dan kelompoknya. Pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan kejadian dan lain-lain.
      Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, perasan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
3.      Focus Group Discussion
      Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap permaknaan dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari permaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap focus masalah yang sedang diteliti.
4.      Teknik Kuesioner
      Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.




5.      Teknik Dokumen
      Kata dokumen berasal dari bahasa latin yaitu docere, yang berati mengajar. Pengertian dari kata dokumen menurut Louis Gottschalk (1986: 38) seringkali digunakan para ahli dalam dua pengertian, yaitu pertama, berarti sumber tertulis  bagi informasi sejarah sebagai kebalikan daripada kesaksian lisan, artefak, peninggalan-peninggalan terlukis, dan petilasan-petilasan arkeologis. Pengertian kedua, diperuntukan bagi surat-surat resmi dan surat-surat negara seperti surat perjanjian, undang-undang, hibah, konsesi, dan lainnya. Lebih lanjut, Gottschalk menyatakan bahwa dokumen (dokumentasi) dalam pengertianya yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, baik itu yang berupa tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis.
6.      Teknik Triangulasi
      Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum digunakan. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam kaitan ini Patton menjelaskan teknik triangulasi yang dapat digunakan. Teknik triangulasi yang dapat digunakan menurut Patton meliputi: a) triangulasi data; b) triangulasi peneliti; c) triangulasi metodologis; d) triangulasi teoretis. Pada dasarnya triangulasi merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multi perspektif. Artinya, guna menarik suatu kesimpulan yang mantap diperlukan berbagai sudut pandang berbeda.

0 komentar:

Posting Komentar