PENELITIAN
KUALITATIF KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
“PESISIR
PANTURA LAMONGAN”
A.
latar Belakang
Setiap budaya memiliki variasi dan cara
nya masing-masing yang berbeda dan unik dalam setiap fase membangun
hubungan tersebut.Perbedaan cara pandang budaya dalam hubungan dapat disebabkan
oleh adanya identitasdan nilai-nilai yang dianut masyarakat tertentu. Misalkan
perbedaan antara budaya di Pasar Pantai Panarukan dari setiap daerah yang
bersifat individualistik dan ada juga bersifat kolektif.Hubungan dalam budaya
masyarakat daerah pesisir kolektif lebih cenderung bertahan dalam jangka
panjang, dan tidak individual serta mengikutsertakan berbagai
kewajiban-kewajiban yangharus dipenuhi untuk mempertahankan suatu hubungan.Hubungan
antar budaya juga tidak bisa dilepaskan dari berbagai tantangan
misalnya perbedaan-perbedaan idiosinkratik tidak akan banyak menimbulkan
efek ketika hubungan antar budaya tersebut dibangun pada tahapan
awal. Namun, ketika akan memasuki tahapan yang lebih intim atau mendalam, maka
terciptalah proses negosiasi dan interaksi antara perbedaan-perbedaandengan
persamaan-persamaan yang ada. Selain itu, perbedaan kultural sudah menjadi
suatu hal yang pasti dan diberikan secaraturun temurun, sehingga tantangannya
adalah bagaimana cara menemukan dan membangunkesamaan-kesamaan dibalik berbagai
perbedaan misalnya dengan membangun rasa ketertarikanatau kepentingan bersama,
aktivitas, kepercayaan dan tujuan akhir yang sama.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang ada pada latar
belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah yaitu: “Bagaimana pola
interaksi penggunaan bahasa pada interaksi sosial masyarakat pesisir pantura
lamongan?
Maksud dan Tujuan Penelitian
C.
Tujuan
Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pola interaksi penggunaan bahasa padainteraksi sosial masyarakat
pesisir pantura lamongan.
Maksud penelitian
ini yaitu menganalisis interaksi komunikasi yang terjadi antar masyarakat
daerah pesisir. peneliti inginmelakukan riset terhadap keberagaman budaya
khususnya bahasa yang digunakan olehmasyarakat dalam berinteraksi di lingkungan
daerah pesisir pantura lamongan.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan
dapat melengkapi dan memperkaya penelitian tentang keberagaman budaya
bahasa pada khususnya dan pada masyarakat daerah pesisir pantura lamongan pada
umumnya dengan metodologi kualitatif, dan berguna untuk penelitian selanjutnya.
2.
Manfaat Praktis
Penelitian ini selanjutnya diharapkan berguna
bagi praktisi komunikasi khususnya dosen dan mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
E.
Kajian Teori
Teori Dramaturgi dipilih karena dalam
penelitian ini penulis ingin melihat bagaimana masyarakat daerah pesisir
pantura lamongan yang berasal dari berbagai daerah mengkondisikan dirinya agar
bisa dengan mudah menyesuaikan diri dan diterima oleh masyarakat di sekitar
lingkungan daerah pesisir pantura lamongan. Dramaturgis merupakan pandangan
tentang kehidupan sosial sebagai serentetan pertunjukan drama dalam sebuah
pentas. Istilah Dramaturgi kental dengan pengaruh drama atauteater atau
pertunjukan fiksi diatas panggung dimana seorang aktor memainkan karakter
manusia-manusia yang lain sehingga penonton dapat memperoleh gambaran kehidupan
dari tokoh tersebut dan mampu mengikuti alur cerita dari drama yang disajikan.
Dalam Dramaturgi terdiri dari Front stage
(panggung depan) dan Back Stage (panggung belakang). Front Stage yaitu bagian
pertunjukan yang berfungsi mendefinisikan situasi penyaksi pertunjukan. Front
stage dibagi menjadi 2 bagian, Setting yaitu pemandangan fisik yang harusada jika
sang actor memainkan perannya. Dan Front Personal yaitu berbagai macam
perlengkapan sebagai pembahasa perasaan dari sang actor. Front personal masih
terbagi menjadidua bagian, yaitu Penampilan yang terdiri dari berbagai jenis
barang yang mengenalkan statussocial actor. Dan Gaya yang berarti mengenalkan
peran macam apa yang dimainkan actor dalamsituasi tertentu. Back stage
(panggung belakang) yaitu ruang dimana disitulah berjalan scenario pertunjukan
oleh “tim” (masyarakat rahasia yang mengatur pementasan masing-masing actor).
Esensi interaksi simbolik adalah suatu
aktivitas yang merupakan ciri khas manusia, yaknikomunikasi atau pertukaran
simbol yang diberi makna. Perspektif interaksi simbolik berusahamemahami
perilaku manusia dari sudut pandang subjek.Menurut teori interaksi simbolik,
kehidupan sosial pada dasarnya adalah interaksimanusia dengan menggunakan
simbol-simbol.
Secara ringkas, interkasionisme simbolik
didasarkan pada premis-premis berikut: Pertama, individu merespons suatu
situasi simbolik.Mereka merespon lingkungan, termasuk objek fisik dan sosial
berdasarkan makna yangdikandung komponen-komponen lingkungan tersebut bagi
mereka.
Kedua, makna adalah produk interaksi
sosial, karena itu makna tidak melekat pada objek, melainkan dinegosiasikan
melalui penggunaan bahasa.
Ketiga, makna
diinterpretasikan individu dapat berubah dari waktu kewaktu, sejalan dengan
perubahan situasi yang ditemukan dalam interaksi sosial.
Komunikasi yang
efektif tergantung pada tingkat kesamaan makna yang didapat partisipan yang
saling bertukar pesan. Fisher berpendapat, untuk mengatakan bahwa maknadalam
komunikasi tidak pernah secara total sama untuk semua komunikator, adalah
dengan tidak mengatakan bahwa komunikasi adalah sesuatu yang tak mungkin atau
bahkan sulit tapi karenakomunikasi tidak sempurna. Jadi untuk mengatakan bahwa
dua orang berkomunikasi secara efektif maka keduanya harus meraih makna yang
relatif sama dari pesan yang dikirim dan diterima (mereka menginterpretasikan
pesan secara sama).
F.
teknik
Penggalian Data
1. Teknik
Wawancara
Wawancara merupakan alat rechecking
atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara
mendalam. Wawancara mendalam (in-depth
interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan
atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara
dan informan terlibat dalam kehidupan social yang relatif lama.
Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan secara lisan untuk-dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari
interview adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to face relation ship) antara si pencari informasi
(interviewer atau informan hunter) dengan sumber informasi (interviewee)
2. Teknik
Observasi
Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat
situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan digunakan dalam penelitian kelas
yang meliputi pengamatan kondisi interaksi pembelajaran, tingkah laku anak dan
interaksi anak dan kelompoknya. Pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan
terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar
pengamatan, ceklist, catatan kejadian dan lain-lain.
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang
(tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu,
perasan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran
realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu
mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran
terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
3. Focus
Group Discussion
Focus Group Discussion (FGD)
adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian
kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah
kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap permaknaan dari suatu kelompok
berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD
juga dimaksudkan untuk menghindari permaknaan yang salah dari seorang peneliti
terhadap focus masalah yang sedang diteliti.
4. Teknik
Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara
tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden).
Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.
5. Teknik Dokumen
Kata dokumen berasal dari bahasa latin yaitu docere, yang berati mengajar.
Pengertian dari kata dokumen menurut Louis Gottschalk (1986: 38) seringkali
digunakan para ahli dalam dua pengertian, yaitu pertama, berarti sumber tertulis bagi informasi sejarah
sebagai kebalikan daripada kesaksian lisan, artefak, peninggalan-peninggalan
terlukis, dan petilasan-petilasan arkeologis. Pengertian kedua, diperuntukan bagi surat-surat resmi dan surat-surat negara
seperti surat perjanjian, undang-undang, hibah, konsesi, dan lainnya. Lebih
lanjut, Gottschalk menyatakan bahwa dokumen (dokumentasi) dalam pengertianya
yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis
sumber apapun, baik itu yang berupa tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis.
6. Teknik
Triangulasi
Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum
digunakan. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data
untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam kaitan ini
Patton menjelaskan teknik triangulasi yang dapat digunakan. Teknik triangulasi
yang dapat digunakan menurut Patton meliputi: a) triangulasi data; b)
triangulasi peneliti; c) triangulasi metodologis; d) triangulasi teoretis. Pada
dasarnya triangulasi merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi
yang bersifat multi perspektif. Artinya, guna menarik suatu kesimpulan yang
mantap diperlukan berbagai sudut pandang berbeda.
0 komentar:
Posting Komentar