BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam era globalisasi perkembangan pesat terjadi pada hampir semua sektor
dan berbagai perubahan sering mewarnai bahkan ada pepatah yang mengatakan
sesuatu yang pasti di dunia ini adalah perubahan. Kemajuan pada berbagai bidang
seperti ilmu pengetahuan, telekomunikasi, teknologi informasi, jaringan
transportasi dan sektor-sektor kehidupan lainnya, mengakibatkan arus informasi
semakin mudah dan lancar mengalir kepada setiap individu dan kelompok yang
membutuhkannya. Seorang individu dan kelompok secara bebas berhak memperoleh
informasi bermanfaat untuk menunjang aktivitas usahanya, serta bersaing secara
ketat untuk meningkatkan nilai perusahaan atau organisasinya.
Secara umum, perusahaan mempunyai berbagai macam perbedaan dalam
beroperasi dipasar domestik (home market) dan pasar luar negeri (foreign
market) atau pasar internasional. Sebagian besar perbedaan tersebut
berkaitan dengan faktor ekonomi, budaya, hukum, teknologi dan persaingan.
Apabila perusahaan mampu mengenali dengan baik karakteristik kunci sebuah pasar
domestik (seperti legilasi, media dan pesaing) dan karakteristik pasar
internasional, maka tingkat kompleksitas dan ketidakpastian dapat dievaluasi.
Manajemen perusahaan bisa saja sangat memahami cara berbisnis di pasar
negaranya, namun pada pasar internasional perusahaan harus bisa beradaptasi
dengan baik karena akan mengurangi tingkat pengendalian dan resiko semakin
meningkat.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana basis komunikasi pemasaran?
2.
Apa model komunikasi pemasaran terintegrasi
(IMC)?
3.
Bagaimana memperluas konsep komunikasi
pemasaran?
4.
Bagaimana pasar sasaran?
5.
Bagaimana mengembangkan komunikasi pemasaran
yang efektif?
6.
Bagaimana model masa depan komunikasi
pemasaran?
C. Tujuan
Penulisan Masalah
1.
Menjelaskan
basis komunikasi pemasaran
2.
Menjelaskan
model
komunikasi pemasaran terintegrasi (IMC)
3.
Menjelaskan
memperluas
konsep komunikasi pemasaran
4.
Menjelaskan
pasar
sasaran
5.
Menjelaskan
mengembangkan
komunikasi pemasaran yang efektif
6.
Menjelaskan
model
masa depan komunikasi pemasaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Basis
komunikasi pemasaran
Basis komunikasi pemasaran adalah dasar komunikasi pemasaran yang terorganisir
tentang pelanggan dan calon pelanggan individual yang terkini, dapat diakses,
dan dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran seperti
identifikasi calon pelanggan, kualifikasi calon pelanggan, penjualan produk
atau jasa, atau pemeliharaan hubungan pelanggan.
Pemasaran berbasiskan data pelanggan adalah proses pembentukan, pemeliharaan,
serta pemakaian basis data pelanggan dan basis data lain (produk, pemasok,
pedagang kembali/reseller) dengan tujuan untuk berhubungan dan bertransaksi.
Basis data pelanggan yang dikembangkan dengan baik menjadi aset eksklusif
yang dapat memberikan keunggulan bagi perusahaan. Dengan memanfaatkan informasi
dalam basis data pelanggannya, perusahaan dapat meraih jauh lebih banyak
ketepatan pasar sasaran daripada yang dapat diperoleh dengan menggunakan
pemasaran masal, pemasaran segmen, atau pemasaran relung pasar (niche
marketing). Perusahaan dapat mengidentifikasi pelanggan yang akan mendapatkan
tawaran dan komunikasi pemasaran yang telah diselaraskan dengan kebutuhan
mereka.
Pemasaran berbasiskan data pelanggan merupakan salah satu hal yang khas
yang membedakan antara pemasaran masal dengan apa dinamakan pemasaran
satu-lawan-satu. Perusahaan yang mengenal pelanggan individual mereka dapat
menyesuaikan produk, tawaran, pesan, metode pengiriman, dan metode pembayaran
mereka supaya dapat memaksimalkan daya tarik bagi pelanggan.[1]
Basis komunikasi pemasaran meliputi:
1. Model
komunikasi pemasaran terintegrasi (IMC)
IMC (Integrated Marketing Communication) adalah sebuah konsep dari
perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana
komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin
komunikasi—misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion,
dan PR—dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan,
konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal.
Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer
relationships yang menggerakkan brand value.” Sedangkan secara
spesifik, IMC dapat diartikan sebagai “proses yang mempunyai fungsi bersilang
dalam menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan dengan customer
dan stakeholder lainnya dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis
semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan
maksud tertentu kepada mereka.”
Integrated Marketing Communication (IMC) adalah satu dari
sekian proses yang tersedia guna membina hubungan dengan customer. Apa
yang membedakan IMC dengan proses customer-centric lainnya adalah dasar
dari proses tersebut adalah komunikasi, yang merupakan jantung dari semua
hubungan, dan juga merupakan proses yang sirkuler.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah
komunikasi. Dengan komunikasi ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan
positif dan meminimalkan pesan negatif dari suatu brand, dengan sasaran
menciptakan dan menyokong brand relationship. Untuk membangun hubungan
jangka panjang, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat brand.
Brand relationship yang positif juga akan menghasilkan keuntungan dan
meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan tersebut.[2]
2.
Memperluas konsep komunikasi pemasaran
Jauh dibalik
penilaian bisnis yang sedang berjalan, perencanaan strategi harus menentukan
bisnis masa depan dan arah bisnis yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan.
Dalam merencanakan strategi, manajemen perusahaan pertama-tama perlu meninjau
kembali apakah terdapat peluang lebih jauh untuk meningkatkan prestasi bisnis
yang ada sekarang. Ansoff telah menyarankan sebuah kerangka yang bermanfaat
dalam menentukan strategi, yang dikenal dengan kisi perluasan produk/pasar (produk
market expansion grid) menunjukkan kisi perluasan produk/pasar. Ada tiga
strategi yang dapat dilaksanakan perusahaan yaitu strategi penerobosan pasar (penetrasi),
strategi pengembangan pasar (ekspansi), dan strategi pengembangan produk
(stay).
a.
Strategi
Penerobosan Pasar (Penetra tion).
Di sini perusahaan mencari jalan untuk
meningkatkan pangsa pasar bagi produknya saat ini dalam pasar-pasar mereka
sekarang. Ada tiga cara pokok yang dapat dijalankan oleh perusahaan, yaitu:
1.
Meningkatkan Jumlah Pembeli Pada Segmen Yang
Sama.
2.
Menaikkan Frekuensi Pembelian.
3.
Menaikkan Jumlah Pembelian
b.
Strategi Pengembangan Pasar (Eks pansi).
Perusahaan perlu mencari pasar-pasar baru yang
kebutuhannya mungkin dapat dipenuhi oleh produk perusahaanya sekarang. Terdapat
tiga cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu :
1.
Pasar Geografis Baru.
Perusahaan mungkin perlu memperluas kegiatan
usahanya ke lokasi baru pada tingkat regional, nasional, atau internasional.
2.
Segmen Baru.
Perusahaan perlu menguji apakah terdapat banyak
pemakai potensial di suatu tempat, yang tidak membeli produk, tetapi minatnya
tinggi. Jadi, apabila perusahaan telah menjual produknya ke pasar konsumen,
perusahaan mungkin dapat manjual ke pasar organisasi (segmen baru).
3.
Evaluasi Operasi.
Perusahaan mungkin perlu mengarah kan
strateginya ke konsumen yang tidak pernah menggunakan atau membeli, agar
konsumen tersebut berminat membeli (evaluasi).
c.
Strategi
Pengembangan Produk (Ber tahan/Stay).
Perusahaan
perlu memperhatikan kemung kinan dilaksanakannya pengembangan produk baru atau
menyempurnakan produk-produknya bagi pasarnya yang sekarang. Terdapat empat
cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu :
1.
High Margin.
Perusahaan mungkin perlu memilihara kepuasan
konsumen terhadap prestasi produk dengan cara mempertahankan citra mutu yang
konsisten. Dengan adanya kepuasan, maka konsumen akan loyal terhadap
perusahaan.
2.
Cost Reduction
Dalam meningkatkan volume penju alan perusahaan
perlu menurunkan biaya-biaya produksinya misal dengan mass product,
sehingga harga produk dapat diturunkan dengan kualitas tetap.
3.
Product Mix
Perusahaan mungkin perlu mengem bangkan produk
baru untuk mening katkan penjualannya, seperti misalnya mengembangkan versi
baru, bentuk atau kemasan baru dan lain-lain.
4.
Diversifikasi
Perusahaan dapat melaksanakan strategi ini jika
peluang emas telah ditemukan diluar bisnis yang dijalankan saat ini. Dalam
pelaksanaan nya dapat dilakukan melalui tiga jenis diversifikasi antara lain :
strategi diversifikasi fisik, strategi diversifikasi horizontal, strategi
diversifikasi konglomerat.[3]
3. Pasar sasaran
Penetapan
pasar sasaran merupakan bagian penting yang harus diperhatikan perusahaan dalam
memasarkan produk. Penetapan pasar sasaran yang diterapkan suatu perusahaan
tentunya akan terdapat perbedaan dengan penetapan pasar sasaran yang diterapkan
oleh perusahaan lain. Penetapan pasar sasaran adalah memutuskan satu atau lebih
segmen yang akan dimasuki oleh perusahaan, dengan strategi ini tujuan
perusahaan dapat tercapai dengan baik tentunya melalui pembidikan sasaran yang
tepat, dengan kata lain segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran, sehingga
perusahaan mempunyai pasar yang jelas dan dapat memudahkan dalam memasarkan
produknya.
Menetapkan
sasaran adalah mengevaluasi dan membandingkan kelompok yang diidentifikasikan
dan kemudian memilih satu atau beberapa diantaranya sebagai calon dengan
potensi yang paling besar. Bauran pemasaran kemudian dirancang yang akan
memberikan hasil terbaik dalam penjualan, selain itu menciptakan nilai maksimum
bagi konsumen.
Dalam
mengevaluasi segmen-segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus menelaah tiga
faktor :
a. Ukuran
dan pertumbuhan segmen, meliputi data-data mengenai penjualan terakhir,
proyeksi laju pertumbuhan penjualan dan margin laba yang diharapkan untuk
berbagai segmen.
b. Kemenarikan
struktural segmen, meliputi dampak pesaing yang ada dan potensial, daya relatif
pembeli, daya tarik pemasok.
c. Sasaran
dan sumber daya perusahaan yaitu berhubungan dengan sasaran jangka panjang
perusahaan.
Setelah
mengevaluasi berbagai segmen, perusahaan berharap akan menemukan satu atau
lebih segmen pasar yang benar-benar bernilai untuk dimasuki. Mereka harus
menetapkan segmen-segmen yang mana dan berapa banyak akan dilayani. Ini adalah
masalah pemilihan pasar sasaran.[4]
4. Mengembangkan
komunikasi pemasaran yang efektif
a. Identifikasi audien sasarannya
a. Identifikasi audien sasarannya
Proses tersebut harus dimulai
dengan audiens sasaran yang jelas dalam benak calon pembeli produk perusahaan
tersebut potensi, apakah sasaran itu baru bagi kategori penguna terkini?apakah
sasaran itu setia pada merek, loyal pada pesaing atau seorang yang suka gonta
ganti merek? Strategi komunikasi akan berbeda-beda tergantung paa cangkupan
penguna dan loyalitas. Analisis citra dapat dilakukan untuk memprofilkan
audiens sasaran dari segi pengetahuan merek untuk memberikan pemahaman lebih
lanjut.
Sebagian besar anlisis audiens
dalah menilai citra sekarang perusahaan tersebut, produknya, dan pesaing-pesaingnya.
Citra adalah bebrapa keyakinan dan kesan yang dimiliki seseorang mengenai suatu
objek. Sikap dan tindakan orang terhadap
suatu objek sangat ditentukan citra objek tersebut. Bertahanya citra itu
dijelaskan oleh fakta bahwa begitu orang memiliki citra tertentu, mereka
memahami apa yang konsisten dengan citra
itu. Ia akan mengambil informasi
tersebut.
b. Merancang komunikasi
Merumuskan komunikasi untuk mencapai tanggapan yang dinginkan
menuntut pemecahan tiga masalah: apa
yang harus dikatakan (strategi pesan), bagaimana menatakanya (strategi
kreatif), dan siapa yang mengatakanya
(sumber pesan).
Strategi pesan, dalam menentukan strategi pesan, manajemen
mencari daya tarik, tema atau gagasan yang mengikat kedalam penentuan posisi
mereka, dan membantu untuk membangun titik kesamaan atau titik perbedaan.
Beberapa dari padaanya mungkin berkaiatan langsung dengan kinerja produk atau
jasa (mutu penghematan atau nilai merek)
sementara yang lain munkin berkaitan dengan pertimbagan pertimbangan yang lebih
ekstrinsik (mereknya bersifat populer atau tradisional)
Strategi kreatif, efektifitas komunikasi tergantung pada bagian
pesan diekspresikan dan juga isi pesan itu sendiri. Komunikasi yang tidak efektifbisa
berarti bahwa pesan yang salah digunakan
atau pesan yang benar tidak di ekspresikan dengan baik. Strategi kretif adalah
cara pemasar menerjemahkan pesan mereka kedalam satu komunikasi yang spesifik. Dua kategori umum ini
masing-masingnya mencangkup pendekatan kreatif spesifik yang berbeda.
Daya tarik informasional, daya tarik ini mencangkup atribut atau manfaat produk atau jasa. Contoh- contoh
dalam iklan adalah iklan penyelesaian masalah, iklan demonstrasi produk, iklan
perbandingan produk, dan kesaksian-kesaksian pengakuan orang yang tidak dikenal atau selebritis terkenal ( seperti
atlet terkenal, pemain film ). Daya tarik informasional mengandaikan pengolahan
yang sangat rasional atas komunikasi dipihak konsumen. Kaidah yang logis dan
masuk akal.
Daya tarik tranformasional,daya tarik ini mencangkup manfaat
atau citra yang berkaitan dengan non-produk. Ia mungkin melukiskan orang macam
apa yang mengunakan merk atau jenis pengalaman yang merupakan hasil dari
pengunaan merk. Daya tarik tranformasional sering berupaya menyitir emosi yang
akan memotifasi pembelian. Komikator mengunakan daya tarik negatif seperti
ketakutan, rasa bersalah, dan rasa malu untuk membuat orang melakukan segala
sesuatu(sikat gigi,lakukan pemeriksaan setiap tahun) atauberhenti melakukan sesuatu (merokok,
penyalgunaan alkohol,makan berlebihan). Dorongan rasa takut berfungsi paling baik bila konsumen tidak
terlalu kuat, dorongan rasa takut bekerja lebih baik bila kredibilitas sumber
itu tinggi dan ketika komunikasi berjanji untuk menghilangkan. komunikator juga
mengunakan daya tarik emoional positif seperti humor, rasa bangga, cinta ,
kegembiraan.
Sumber pesan banyak komunikasi tidak mengunakan satu sumber
lebih jauh dari perusahaan itu sendiri. Pesan yang disampaikan sumber yang
menarik atau terkenal akan memperoleh perhatian dan daya ingat yang tinggi.
Itulah sebabnya pemasang iklan sering mengunakan selebritis sebagai juru
bicara. Yang terpenting adalah kredibilitas juru bicara tersebut. Faktor yang
mendasari kredibilitas yaitu:
1. Kelayakan dipercayai ,seberapa objektif dan jujur
sumber tersebut dalam persepsi orang lain
2. Kemampuan
disukai, menjelaskan daya tarik sumber
tersebut. Sifat sifat seperti keterusterangan, humor, sikapyang tidak
dibuat-buat[5]
5.
Model masa depan komunikasi pemasaran
Strategi pengembangan pasar dan penciptan peluang pasar membutuhkan sedikit
pemikiran yang berbeda.Konsemen sangat tertarik pada harga dan kualitas
barang.sterategi pencipta peluang pasr merupakan strategi yang berbeda.
Hubungan timbal Balik antara komuniksai Pemasaran dan Relationship Marketing
Perlunya penerapan konsep relationship marketing yang
dipadukan dengan konsep marketing communication ditunjukan untuk memperkuat
pemposisian perusahaan dan produk/servis yang dimiliki oleh perusahaan dengan
grup-grup bisnis.Relationship marketing commucation hanya dapat berjalan mulus
jika dengan standarilasi product,behavior dan atmosphere dalam lingkungan
perusahaan lebih baik .untuk membangun posisi tertinggi dipasar
,pertama:perusahaan harus membanguan hubungan yang kuat,kedua mereka harus
mendapatkan keuntungan dari industeri infastruktur dimana kuncinya adalah
orang-orang dan perusahaan yang telah menjadikan industeri itu menjadi lebih
kuat.
Tujuan dari relationship Marketing ini adalah untuk
membangun infrastuktur pasar yang kuat,membangun suasana keakrapan dan
terjalinnya hubungan yang lebih luas, menstransfer pengetahuan tentang produk
dan perusahaan (positioning a product and corporate),pemasaran yang lebih
sederhan (simple)untuk mempermudah pendistribusian,efesien,dan konsentarasi
pemasaran yang lebih efektif.[6]
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Basis komunikasi pemasaran adalah dasar komunikasi pemasaran yang terorganisir
tentang pelanggan dan calon pelanggan individual yang terkini, dapat diakses,
dan dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran seperti
identifikasi calon pelanggan, kualifikasi calon pelanggan, penjualan produk
atau jasa, atau pemeliharaan hubungan pelanggan.
Integrated Marketing Communication (IMC) adalah satu dari
sekian proses yang tersedia guna membina hubungan dengan customer
Jauh dibalik
penilaian bisnis yang sedang berjalan, perencanaan strategi harus menentukan
bisnis masa depan dan arah bisnis yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan
Penetapan
pasar sasaran merupakan bagian penting yang harus diperhatikan perusahaan dalam
memasarkan produk. Penetapan pasar sasaran yang diterapkan suatu perusahaan
tentunya akan terdapat perbedaan dengan penetapan pasar sasaran yang diterapkan
oleh perusahaan lain.
Strategi pengembangan pasar dan penciptan peluang pasar membutuhkan sedikit
pemikiran yang berbeda.Konsemen sangat tertarik pada harga dan kualitas
barang.sterategi pencipta peluang pasr merupakan strategi yang berbeda.
Hubungan timbal Balik antara komuniksai Pemasaran dan Relationship Marketing.
B.
Saran
Demikian
makalah dari penulis, penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk
memberikan yang terbaik, namun tidak mustahil dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan kesalahan. Saran dan Kritik tetap penulis harapkan. Semoga
makalah ini membawa manfaat bagi penulis dan pembaca dalam pengembangan ilmu
pengetahuan.
DAFTAR
PUTAKA
Teddy, Pemasaran
berbasis Data (online) https://teddykw2.wordpress.com/2008/06/17/pemasaran-berbasis-data-pelanggan/. Diakses tanggal 05 Maret 2017.
Ws Mulyana, Model
komunikasi pemasaran terintegrasi (online) https://wsmulyana.wordpress.com/2008/12/16/69/ Diakses tanggal 05 Maret 2017.
Esaunggul, Komunikasi
Pemasran (online) http://www.esaunggul.ac.id/article/komunikasi-pemasaran-sebagai-strategi-memperluas-pasar/ . Diakses tanggal 05 Maret 2017.
Munigar, Muhammad
Segmentasi Pasar (online) http://muhamadmunigar.blogspot.co.id/2011/11/segmentasi-pasar-penentuan-pasar.html. Diakses tanggal 05 Maret 2017.
Eqou, Pengembangan
Komunikasi Pemasaran (online) http://eqou.blogspot.co.id/2012/06/pengembangan-komunikasi-pemasaran.html. Diakses tanggal 05 Maret 2017.
Elqorni, Komunikasi
Pemasaran (online)https://elqorni.wordpress.com/2008/10/22/komunikasi-pemasaran/.
Diakses tanggal 05 Maret 2017.
[1] Teddy, Pemasaran berbasis Data (online) https://teddykw2.wordpress.com/2008/06/17/pemasaran-berbasis-data-pelanggan/. Diakses tanggal 05 Maret 2017.
[2]Ws Mulyana, Model komunikasi pemasaran terintegrasi (online) https://wsmulyana.wordpress.com/2008/12/16/69/ Diakses tanggal 05 Maret 2017.
[3] Esaunggul, Komunikasi Pemasran (online) http://www.esaunggul.ac.id/article/komunikasi-pemasaran-sebagai-strategi-memperluas-pasar/ . Diakses tanggal 05 Maret 2017.
[4]Muhammad Munigar, Segmentasi Pasar (online) http://muhamadmunigar.blogspot.co.id/2011/11/segmentasi-pasar-penentuan-pasar.html. Diakses tanggal 05 Maret 2017.
[5]Eqou, Pengembangan Komunikasi Pemasaran (online) http://eqou.blogspot.co.id/2012/06/pengembangan-komunikasi-pemasaran.html. Diakses tanggal 05 Maret 2017.
[6]Elqorni, Komunikasi Pemasaran (online)https://elqorni.wordpress.com/2008/10/22/komunikasi-pemasaran/.
Diakses tanggal 05 Maret 2017.
0 komentar:
Posting Komentar